Quote 7 Kehendak Tuhan etc - 31 January 2020

























Sharing JSTC January 2020

Shallom teman2...

Beberapa hari ini banyak yang bertanya kepada saya kenapa hidup saya kok tidak berubah, tidak ada terobosan, anak saya masih seperti ini, istri, suami bahkan pendeta kelakuannya kok begitu dsb. Kenapa doa2 saya seperti tidak ada hasilnya.


Saya mau memberitahu sebenarnya tidak ada yang salah dengan doa kita. Bagi Tuhan juga tidak ada yang mustahil. Hanya ada beberapa poin yang kita sering lupa tentang bagaimana Tuhan bekerja.

1. Tuhan bukan lampu aladin yg digosok, diminta lalu boom jadi seperti yang kita mau.
2. Iman tanpa perbuatan pada hakekat nya adalah mati.
3. Iman harus dibarengi dengan kesabaran sebagai bahan bakarnya. Tidak bisa hanya iman saja.
4. Iman itu harus diperjuangkan dengan tindakan kita tidak peduli berapa banyak yang diperlukan sampai terwujudnya mujizat.
5. Hidup dalam kebenaran. Semua janji Tuhan itu kondisional atau bersyarat. Dan semuanya tunduk dalam kedaulatan Tuhan yang mutlak dalam seluruh hidup kita. 
Kondisional berarti ada kondisi2 yang harus ada agar mujizat atau apapun yang kita minta dari Tuhan dapat terjadi. Kondisional sama saja dengan syarat agar sesuatu itu bisa atau boleh terjadi

Jadi kita hrs mencek diri sendiri apakah kita sudah melakukan 5 bagian tsb dalam hidup kita. Atau kita hidup seenaknya. Jadi jika mau diubahkan hidupnya maka kita juga harus memacu diri kita melakukan sesuatu yang benar.
Jadi jangan salahkan doa apalagi Tuhan jika hidup kita belum berubah2 dari dulu. Cek diri sendiri apakah kita sungguh2 punya niat utk berubah agar pemulihan itu bisa terjadi. Tindakan kita dibarengi dengan iman saat berdoa itulah yang menyebabkan segala sesuatu berubah.
Sudah terlalu banyak saya melihat orang2 seperti itu. Hidup seenaknya. Tidak menghargai anugrah yang Tuhan berikan. Pemalas, tidak punya tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga, egois bahkan ada yang masih ke orang pintar.
Bagaimana hidup kita mau dipulihkan?
Bagaimana Tuhan mau ubah hidup kita kalau dari kita sendiri tidak ada niat sedikit pun untuk berubah. Semua harus dimulai dari diri sendiri. Mau ubah anak2, ya ubah diri sendiri dulu. Jadikan diri sendiri panutan buat mereka sekalipun tidak sempurna.
Begitu juga kepada yang lainnya. Just simple as that...
Jadi lakukanlah bagianmu sebaik2nya, jangan mikirin bagiannya Tuhan. Dia sangat tahu apa yang harus Dia lakukan. Saya berharap sharing dari saya bisa memberkati kita semuanya... God bless all... 
by JSTC January 2020





Pendeta Pencuri

Seorang pendeta diundang makan malam oleh sepasang suami istri di rumah mereka. Setelah pendeta itu pergi, si istri berkata kepada suaminya,
"Aku pikir sang pendeta mengambil uang 50 Euro di meja yang akan aku berikan untuknya."


Dengan marahnya si suami berseru, Jika begitu dia pencuri! Jadi tidak perlu juga datang ke gerejanya lagi.

Dua bulan kemudian si wanita bertemu dengan pendeta itu di jalan dan memiliki keberanian untuk menyapanya.
Selamat pagi pak pendeta, tentu anda menyadari bahwa sudah lama kami tidak hadir di gereja karena kami marah padamu. Ketika anda makan malam di rumah kami, di meja ada uang 50 Euro yang hilang saat anda pergi. Anda satu-satunya orang yang datang ke rumah kami hari itu.


Ya aku mengambil uang itu serta menaruhnya dalam Alkitab agar tidak terkena tumpahan saus. jawab sang pendeta. Wanita itupun amat malu dan meminta maaf kepada sang pendeta.
Kembali ke rumah, dia mengambil Alkitab dan menemukan 50 Euronya yang telah berada disana selama dua bulan.

Selama dua bulan dia tidak pernah membuka Alkitabnya yang adalah Firman Allah.
Selama dua bulan mereka telah menuduh pendeta itu mencuri.
Selama dua bulan insiden itu telah menyiksa hidup mereka.

Jika saat ini anda tidak mengalami damai dengan diri sendiri dengan alasan apapun juga, tanyakan pada diri anda apakah karena anda sudah lama tidak membaca Firman Tuhan! Atau apakah anda hanya memilikinya? Dan setelah dibaca, kita pun harus menjadi Pelaku Firman Tuhan itu, karena kalo kita tau kebenaran tanpa menjadi pelaku adalah sia-sia.



Lena Maria - True Story

Perempuan bernama lengkap Lena Maria Klingvall ini, mungkin tidak seberuntung kita. Lena, panggilan akrabnya, lahir di Swedia pada 28 September 1968 tanpa memiliki kedua lengan dan dengan kaki kiri yang lebih kecil dari ukuran normal. Namun siapa sangka dirinya mampu meraih lebih banyak prestasi bila dibandingkan dengan kebanyakan orang yang berfisik normal.
Mengetahui putrinya lahir dengan keadaan cacat secara fisik, orangtuanya tidaklah kecewa dan berputus asa, mereka bahkan yakin bahwa putrinya berhak melakukan apapun! Mereka membesarkannya dengan penuh kebanggaan dan kasih sayang. Hal ini yang menjadikan Lena Maria tumbuh menjadi sosok yang mandiri, penuh keyakinan, dan kepercayaan diri.


Di usianya yang baru 3 tahun, Lena sudah mulai belajar renang dan menjadi perenang yang mewakili negaranya di usia ke-15. Lena berenang di Kejuaraan Dunia pada usia 18 tahun, memecahkan rekor, dan meraih empat medali emas dalam perlombaan gaya kupu-kupu.
Sisi kemandiriannya terus menonjol. Pada 18 tahun juga, Lena belajar mengemudi. Berawal dengan mengemudi dengan kakinya, sampai merancang sendiri mobil sesuai dengan kondisi fisiknya, yaitu dengan sebuah alat pengontrol untuk mengatur fungsi rem dan gas mobilnya. Tidak hanya itu, pekerjaan menulis, merajut, memasak, bahkan melukis seolah tidak menjadi kendala baginya.
Lena terus mengasah diri, salah satunya melalui bidang seni. Lena mendapatkan beasiswa dari pemerintah Swedia untuk melanjutkan pendidikannya di The Royal University College of Music. Bahkan Lena telah membuat beberapa album lagu, juga mengadakan berbagai konser di Moskow, Latvia, Jerman, Amerika Serikat, Hong Kong, Thailand, Korea, Singapura, Malaysia, dan Taiwan.

Selain berprestasi di bidang tarik suara, Lena juga sangat berbakat dalam melukis. Lena melukis menggunakan mulut dan kakinya.
Pada tahun 1996, Lena Maria meluncurkan sebuah buku yang mengisahkan tentang hidupnya, yang berjudul "Foot-Notes" yang saat ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa antara lain bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Jepang, Thailand, Korea, Mandarin, dan Rusia.
"Saya lebih memilih untuk bersyukur atas apa yang dapat saya lakukan, daripada kecewa atas apa yang tak dapat saya lakukan," demikian kata-kata dari Lena.

Sungguh, pemikiran yang sangat inspiratif yang dapat memotivasi diri kita agar tidak mudah menyerah karena keterbatasan yang ada. Pantang bagai kita mengatakan "tidak bisa" dalam segala hal! Selama kita memiliki tekad dan keberanian untuk bertindak, tidak ada kata "tidak bisa" dalam diri kita. Jika Lena Maria bisa, kita pun seharusnya lebih bisa.




3 Cawan & 3 Hati

Seseorang diberikan penglihatan pada Tuhan Yesus Kristus, ada 3 cawan. Lalu seseorang itu bertanya pada Tuhan Yesus, apakah 3 cawan itu?

Tuhan Yesus mengatakan itu adalah 3 cawan yang dilalui setiap manusia pada masa hidupnya.

Lalu apa bedanya dari ketiga cawan tersebut tanya seseorang itu?

Tuhan Yesus mengatakan:
Cawan 1 adalah cawan kosong, ini adalah manusia yang hidup sejalan dengan dunia
Cawan 2 adalah cawan terisi setengah DARAH-KU, ini adalah manusia yang hidupnya mengenal AKU dan memilih-milih dalam memikul SALIBnya.
Cawan 3 adalah cawan yang terisi Penuh DARAH-KU, ini adalah manusia yang hidupnya mengenal AKU dan memikul semua SALIBnya tanpa memilih-milih. Inilah yang AKU harapkan dari domba-dombaKU di dunia

Kemudian seseorang ini juga mendapatkan Penglihatan tentang 3 HATI. Seseorang ini bertanya apakah maksudnya 3 hati tersebut?

Tuhan Yesus menjelaskan bahwa:
Hati 1 adalah hati yang penuh dengan binatang, cacing dan-lainnya dan bolong-bolong, ini adalah hati manusia dunia, yang tidak mengenal AKU.
Hati 2 adalah hati yang tidak ada binatang apapun tetapi bolong-bolong, ini adalah hati manusia yang mengenal AKU & FirmanKU, tetapi menjalankan FirmanKU dengan memilih-milih sesuai kemauannya sendiri.
Hati 3 adalah hati yang bersih, tanpa binatang & tidak bolong-bolong, ini adalah hati manusia yang mengenal AKU & Firman KU yang menjalankan seluruhnya tanpa memilih-milih, menyerahkan seluruh hidupnya padaKU.

Salib dalam hidup adalah cobaan/penderitaan merupakan saat terbaik kita menyerahkan hidup kita pada Tuhan Yesus Kristus, dibanding saat kita penuh kelimpahan dunia.

Apapun pilihan dalam hidup kita, mau mengambil cawan yang mana? mau memiliki hati yang mana? Pilihan di tangan kita sendiri, semoga bermanfaat, God bless

 



Thanks 4 sharing Xtine C

Qoute 6 - Berserah Pada Tuhan, Minggu 19 January 2020