Apakah Virus Dari Tuhan?

Bu Yenny, mengapa Tuhan mengirimkan virus? Apakah untuk menghukum manusia yang sudah jatuh dalam dosa ya bu? Tanya seorang ibu.
Banyak orang mengira segala malapetaka di dunia ini berasal dari Tuhan. Dia kan Allah, mengapa tidak meluputkan saja segala petaka di dunia ini.
Berbagai 'mengapa' dalam benaknya.
Mengapa ada orang yang tidak bersalah terbunuh? Mengapa dunia tidak adil? Mengapa bencana alam terjadi?
Mengapa?
Mengapa?
Ada seorang teman yang bercerita, dia membaca buku dan analoginya sangat bagus.

Saya sesuaikan, menjadi begini:
Kami punya rumah di Surabaya Barat. Sertifikat atas nama P. Indra, tentu saja kami yang punya hak atas rumah itu.
Di rumah ada anak-anak dan pembantu yang tinggal di sana. Kadang-kadang ada teman yang bertandang.
Temannya anak-anak, temannya pembantu dan temannya teman mereka. Mereka semua mempunyai kehendak bebas.
Meski itu rumah kami, tapi tidak berarti segala yang terjadi di rumah itu, selalu seijin kami atau sesuai kehendak kami.
Tuhan yang menciptakan dunia, tetapi bukan Dia yang menciptakan penyakit. Itu pekerjaan iblis.
Tuhan memberikan otoritas dunia kepada Adam. Ketika Adam berdosa, dia menyerahkan otoritas dunia kepada si ular alias iblis.
Jadi segala virus & malapetaka terjadi, karena dosa dan iblis. Hukum dunia berada dalam kekuasaan mereka.

Tuhan ingin kita sehat, makmur dan bahagia. Di Taman Eden tidak ada virus dan malapetaka. Prinsipnya mudah. Semua yang baik berasal dari Tuhan dan yang jahat dari iblis.

Analogi lainnya:
Wendell Par bercerita, tentang putranya yang memberontak di masa remaja. Banyak orangtua mengalami hal yang sama. Sejak kecil kita mendidik anak- anak dengan sebaik mungkin. Diperkenalkan dengan Tuhan, disekolahkan dan diajar sopan santun, tata krama serta berbagai ketrampilan. Sungguh anak-anak yang manis dan membanggakan saat mereka kecil.
Tetapi begitu memasuki masa remaja, entah apa yang merasukinya. Tiba-tiba saja mereka ingin asal berbeda dari orangtuanya. Sedang dalam fase mencari jati diri. Pemberontakan kerap terjadi dan sungguh memalukan, tentu menjadi beban bagi orangtuanya. Demikian juga dengan putra Wendell Par.
Seorang pria muda menegur Wendell dan dengan telak menuduh Wendell tidak mendidik anaknya dengan baik.

Sampai ada teman yang lain menghiburnya,
"Kamu sudah mendidik anakmu dengan baik. Terbukti anakmu berprestasi dan manis saat kecil. Tetapi ketika memasuki masa remaja, karena anak ini punya kehendak bebas, itu pilihannya. Dan kita tidak bisa memaksanya. Manusia bukan robot."
Masa remaja lewat, putra Wendell Par menjadi anak yang baik lagi.
Bertahun-tahun kemudian, 2 putra sang pria muda tadi menjadi remaja. Pemberontakan mereka justru lebih brutal, yang satu menjadi pecandu narkoba dan yang lain masuk penjara.
Kita menyadari, bahwa itu semua bukanlah kehendak orangtua. Semua orangtua ingin anaknya jadi anak baik-baik yang bisa dibanggakan. Tetapi anak-anak punya kehendak bebas.

Demikian juga dengan Tuhan. Allah sudah mendidik kita dengan baik, agar mentaati firman-Nya. Hidup sesuai dengan hukum-hukum-Nya, Hukum Surgawi.
Tuhan sudah merancangkan solusi agar meski pun kita hidup di dunia, tetapi hidup kita berbeda dengan orang dunia. Kita warga negara surgawi.
Yang banyak terjadi di sekeliling kita, orang-orang mengaku warga negara surgawi tetapi cara hidupnya, mindsetnya, caranya mengambil keputusan sesuai dengan cara orang dunia.
Jadilah hidupnya kacau-balau. Hasilnya tidak berbeda dengan hidup orang dunia.
Tuhan sudah memberikan solusi, semua tercatat dalam firman-Nya. Setiap kita diberi kehendak bebas. Terserah mau ikut Hukum Dunia atau Hukum Surgawi?
Pilihan ada di tangan kita sendiri!


Forward-an dari Ibu Yenny Indra
Salam dalam nama Yesus, Regards, Sugino Mardjohan

Quote 29 Mei 2020 Firman Tuhan etc





1 Korintus 4:20





Ulangan 31:8


Yakobus 1:25

1 Petrus 5:7








Kasih

Pagi itu seorg pria berusia 70-an datang utk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Seorang perawat menyiapkan berkasnya & memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi. Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya
Si Perawat merasa kasihan, jadi ketika sedang luang dia sempatkan untuk memeriksa luka si kakek, & nampaknya cukup baik & kering, tinggal membuka jahitan & memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, diputuskan boleh dilakukan oleh si perawat.
Sambil menangani lukanya, si Perawat bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hanya mesti ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, spt yang biasa dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit ALZHEIMER.

Lalu si Perawat bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat? Si Kakek menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir.
Mendengar hal itu si Perawat sangat terkejut & berkata: Bapak masih pergi ke sana setiap hari selama 5 tahun walaupun istri Bapak tidak bisa mengenali bapak lagi?
Si kakek tersenyum sambil tangannya menepuk tangan si Perawat & berkata: "Dia memang sudah tidak bisa mengenali saya lagi, tetapi saya kan masih bisa mengenali dia, kan?"
Si Perawat menjadi terharu dan terus menahan air mata sampai kakek itu pergi.

note:
Kadang Cara TUHAN mengasihi kita melalui hati seseorang yang didatangkan ke dalam kehidupan kita.

1 Korintus 13:13


Tuhan Selalu Menolong Kita

Taukah kita bahwa Tuhan, Allah Bapa bersama Yesus Kristus & Roh Kudus selalu membantu dan menolong kita, sadar atau tidak kita sadari?

Kita perlu ingat bahwa Cara, Jalan & Waktu Tuhan adalah yang tidak terjangkau dengan pikiran manusia, kita hanya perlu untuk Percaya, Berserah & Taat.





 
God Bless us

Quote 26 Mei 2020 Berbahagialah Orang-orang etc


Mazmur 119

Amsal 17:17




Efesus 1:17-20










Yohanes 12:46


Yohanes 12:47

Yohanes 12:48-49

Yohanes 12:50


Quote 21 Mei 2020 Tuhan adalah Gembalaku etc





Matius 7:12a & 1 Yohanes 5:4


Matius 5:9









Amsal 16:18


Roh Kudus - Yohanes 14:15-17

Bapa memberikan Roh Kudus - Yohanes 14:25