Percaya pada Tuhan melalui FirmanNya

Sebagai umat Percaya pada Tuhan kita Yesus Kristus, tentu kita mengikuti Firman Tuhan Alkitab untuk dibabtis dan mengikuti agama Katolik/Kristen di dunia, mengikuti kegiatan dan beribadah ke gereja. Dan kita belajar di sana, belajar juga dari hamba-hamba Tuhan yang ada, kita juga belajar dari seluruh kehidupan kita suka maupun duka, kita juga berdoa pada Tuhan Yesus, Allah Bapa serta Roh Kudus. 

Tapi janganlah lupa bahwa Tuhan Yesus pun akan berbicara pada kita, ada saatnya kita juga akan mendengar Tuhan Yesus berbicara pada kita. 

Disitulah kita diajari langsung oleh Tuhan kita, ada saatnya kita juga harus belajar dari Tuhan Yesus langsung, Dia akan memberitahu kita tuntunanNya, mana yang baik mana yang tidak, mana yang benar mana yang tidak. Pada akhirnya kita akan tahu bahwa ada beberapa kesalahan ada beberapa penyesatan dari semua yang kita belajar dari dunia.

Jika memang dari agama, gereja, hamba Tuhan, tradisi dan lainnya ada yang salah, kita harus berani memilih Tuhan Yesus dari semuanya, filter kita adalah Firman Tuhan, karena Tuhan Firman Alkitab adalah Senjata, Perisai dan Pengantar kita untuk tujuan akhir kita yaitu masuk ke Kerjaan Surga.

Ingatlah satu-satunya Pedoman dan Patokan hidup kita orang percaya adalah Firman Tuhan, ujilah segala sesuatu dengan Firman Tuhan, tak perlu apapun. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu, nomorsatukan Tuhan kita dari apapun di dunia ini.

Mari kita belajar menjadi orang percaya pada Tuhan Yesus beserta Allah Bapa dan Roh Kudus melalui Firman Tuhan sebagai pedoman dan filternya karena itulah yang menjamin kita sampai di Kerajaan Surga pada akhirnya, bukan agama bukan gereja bukan hamba Tuhan yang menjamin.

Mari kita mulai dengan berdoa sungguh-sungguh, berdoalah seperti curhat, bicaralah pada Tuhan Yesus keluh kesah, bersyukur berterima kasih padaNya, jangan lagi kita berdoa formal yang tidak ada unsur kedekatan pada Tuhan. Mari kita belajar berdoa yang hormat yang dekat, gambarannya seperti curhat dan kita juga akan belajar mendengar Suara Tuhan, kita mulai belajar berpedoman filter dari Firman Tuhan, karena Suara Tuhan pasti mengarah ke ayat-ayat Firman Tuhan. God bless...












Benci & Kasih

Joey, Pria kulit putih Amerika masuk ke sebuah restoran di London. Begitu masuk, ia melihat seorang pria Afrika dengan santai duduk sambil membaca koran di sudut restoran.
Pelayan!" teriaknya. Saya traktir semua orang di restoran ini, kecuali orang kulit hitam Afrika di sana! ucapnya dengan lantang sambil menunjuk pria Afrika itu.
Pelayan mulai melayani untuk semua orang yang ada di restoran, kecuali si pria Afrika.
Pria Afrika tersebut hanya menatap Joey dan berkata, Terima kasih. Ucapnya sambil mengangguk. Wah ngeledek nih orang, Pikirnya.
Joey menuju bar: Bartender! Minuman gratis untuk semua disini, kecuali orang Afrika yang duduk di pojok sana!

Sekali lagi, bukannya marah, si Afrika hanya tersenyum sambil mengangguk ia berkata,  Terima kasih.
Joey, si Amerika semakin bingung dibuatnya, ia memanggil si pelayan: Apa dia itu sudah gila? Sambil menunjuk pria hitam itu. Tidak, ia tidak gila, pelayan itu tersenyum, dia adalah Pemilik restoran ini.

Joey terkejut mendengar penjelasan si pelayan dan merasa sangat malu. Saking malunya, ia langsung pergi keluar dan menyebrang jalan. Sebuah mobil yang kencang tiba-tiba menabraknya langsung kabur. Tak ada yang peduli, pria Amerika itu terkapar di jalanan dan hanya menjadi tontonan warga.
Dengan sigap pria kulit hitam keluar restoran, menyalakan mobilnya dan membawa si Amerika ke rumah sakit terdekat. Setelah siuman, Joey bersusah payah, mencoba bangkit dari tempat tidur dan ingin meminta maaf. Namun belum sempat terucap dari mulutnya, si Afrika langsung berkata, Sudahlah, aku sudah memaafkanmu sejak awal.

Setelah dinyatakan sembuh dan boleh pulang, Joey kaget melihat di bawah tagihan itu tertulis 'Lunas. Siapa yang membayar ini semua? tanya Joey. "Teman yang menemani bapak selama dirawat di rumah sakit ini," jawab pihak rumah sakit.

Joey bergegas menuju restoran pria kulit hitam. Ia langsung ke sudut restoran mencari pria kulit hitam itu biasa berada, namun, orang yang dicarinya tidak ada disana.
Dimana pria kulit hitam pemilik restoran ini? Belum sempat si pelayan menjawab, muncul seorang pria kulit hitam berpakaian rapi dari belakang menimpali, Saya pemilik restoran ini, ada apa ya pak? Bukan anda yang saya maksud, saya mencari pria tua kulit hitam yang beberapa hari lalu duduk di pojokan itu. Itu ayah saya, dia sudah meninggal 5 hari lalu dan sekarang saya adalah pemilik restoran ini, jawab pria muda itu.

Sebelum meninggal dia menitipkan ini jika ada orang kulit putih yang mencarinya, ucapnya sambil menyodorkan kertas. Dipenuhi rasa sedih bercampur penasaran, ia membaca isi kertas itu.
"Setiap orang berhak Membenci atau Menyukai, bahkan orang yang paling baik sekalipun tetap saja ada yang membencinya. Membencilah hingga kamu benar-benar lelah Membenci,"
KEBENCIAN menimbulkan pertengkaran, tetapi KASIH menutupi segala Pelanggaran.
Siapa menyembunyikan Kebencian, Dusta bibirnya, Siapa mengumpat adalah orang bebal.
Karena itu buanglah segala Kejahatan, Segala tipu muslihat dan Segala macam yang tidak baik. Jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni.


Semoga Tuhan selalu bersama kita, dan menghilangkan sifat buruk dihati kita.. yaitu... 
" KEBENCIAN "
Thanks 4 sharing Evie Rantung

Quote 24 February 2020


















Ibsu Sina

Suatu hari Ibnu Sina menunggang kuda dalam suatu perjalanan. Ibnu Sina turun dari kuda dan mengikat kuda. Kemudian memberikan jerami sebagai makanan untuk kudanya. Ibnu Sina duduk di tempat teduh sambil menikmati bekal yang dibawanya. Tiba-tiba ada seseorang yang menunggang keledai.
Ia turun dan mengikat keledai berdekatan dengan kuda milik Ibnu Sina. Dengan maksud supaya keledainya bisa ikut memakan jerami. Dan orang tersebut pun duduk dekat dengan posisi Ibnu Sina.

Ketika ia duduk, Ibnu Sina berbicara: "Keledaimu jauhkan dari kuda supaya tidak ditendangnya."

Namun, orang yang diajak bicara itu diam. Dan tak lama terjadi yang disampaikan oleh Ibnu Sina.

Si keledai ditendang kuda hingga cidera.
Pemilik keledai marah kepada Ibnu Sina dan meminta tanggung jawabnya. Ibnu Sina tidak menjawab. Terdiam saja. 
Sampai kemudian si pemilik keledai mendatangi hakim dan meminta agar Ibnu Sina membayar atas cidera keledai. Saat ditanya oleh hakim pun Ibnu Sina terdiam.

Hakim kemudian berkata kepada orang yang mengadu: "Apakah ia bisu?"

Orang itu menjawab: "Tidak, tadi bicara padaku."

Hakim bertanya: "Apa yang ia katakan?"
Orang itu kembali menjawab: "Jangan dekatkan keledaimu nanti ditendang kudaku."

Setelah mendengar jawaban itu, sang hakim langsung tertawa dan berkata kepada Ibnu Sina: "Anda ternyata pintar. Cukup diam dan kebenaran terungkap." Sambil tersenyum Ibnu Sina berkata kepada hakim:





Tentang Kasih




Burung Perak vs Burung Emas

Ada seorang penebang kayu, setiap hari ke gunung mencari kayu bakar, hari demi hari berlalu, hidup dalam kesederhanaan.
Pada suatu hari, ketika penebang kayu naik ke gunung seperti biasa, ia melihat seekor burung perak yang terluka. Sekujur badan burung perak dibaluti dengan bulu berwarna perak yang gemerlap, dengan gembira sang penebang kayu berkata: Wah! Seumur hidup belum pernah saya melihat burung yang begitu indah! Lalu, burung itu pun dibawa pulang olehnya, dan dengan telaten mengobati luka si burung perak.
Selama proses penyembuhan, burung perak selalu berkicau setiap hari untuk penebang kayu, sang penebang pun hidup dalam sukacita setiap hari.
Suatu hari, tetangga melihat burung perak penebang kayu, lalu memberitahu penebang kayu kalau ia pernah melihat burung emas. Burung emas jauh lebih indah ribuan kali daripada burung perak, selain itu juga kicauannya lebih merdu daripada burung perak. Mendengar itu, penebang kayu tampak merenung, ternyata ada burung emas ya?

Sejak itu, pikiran penebang kayu hanya terpaku pada burung emas, tidak lagi mendengar kicauan burung perak yang jernih melengking dan hari-hari yang dilewati pun semakin tidak bahagia. Suatu hari, si penebang kayu duduk di teras, memandangi mentari senja, sambil membayangkan seperti apakah indahnya burung emas itu ?

Saat itu, burung perak mulai sembuh dari lukanya, dan berencana hendak pergi. Burung perak terbang rendah menghampiri penebang kayu, lalu berkicau menyanyikan lagu terakhir untuk penebang kayu. Usai mendengar kicauan burung perak, penebang kayu berkata dengan nada kecewa: Meskipun suaramu bagus, tapi tidak bisa dibandingkan dengan burung emas, mekipun bulu kamu indah, tapi tak seindah burung emas. Seusai bernyanyi, burung perak pamit sambil berputar tiga lingkaran di sisi penebang kayu, terbang menuju ke arah mentari senja.

Penebang kayu memandangi burung perak yang terbang menjauh, tiba-tiba ia melihat burung perak itu berubah menjadi burung emas yang indah di bawah cahaya mentari senja! Ternyata burung emas yang dilihat tetangganya itu adalah burung perak di bawah pancaran sinar mentari senja! Burung emas yang diimpikannya itu ada di sana, tapi burung emas itu telah terbang jauh, jauh, semakin jauh dan tidak akan pernah kembali lagi.

note:

Orang-orang dekat Anda yang selalu memberikan perhatian untuk Anda itu mungkin adalah istri, suami, teman, bawahan Anda dan sebagainya. Mungkin karena sudah lama selalu bersama, Anda telah melupakan kehadirannya, bahkan sudah menjadi biasa atau bahkan seperti sang penebang kayu, ingin mencari seekor burung emas yang lebih bagus daripada burung perak. Namun, ketika burung perak terbang menjauh, baru Anda sadari ternyata burung emas itu adalah burung perak yang setiap hari selalu berada di sisi anda. Syukuri semua yang sudah Anda miliki, mudah-mudahan Anda tidak akan mengalami nasib seperti penebang kayu yang akhirnya menjadi penyesalan sepanjang hidupnya.





Thanks for sharing Tan kim Cai

Dear God








Every Praise to Our God








New Qoute 15 Feb 2020 Bersyukur dll