Kisah Sebuah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel yang besar dan seorang bocah laki-laki. Sebut saja nama bocah itu Adam. Tiap hari bocah itu senang bermain-main di bawah pohon apel itu. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon. Ia makan buahnya. Ia senang tidur-tiduran di keteduhan daun-daunnya yang rindang. Bocah itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel itu sangat mencintai bocah itu.
Waktu terus berlalu.
Adam pun tumbuh menjadi seorang remaja. Ia mulai berhenti bermain-main dengan pohon apel itu. Namun pada suatu hari ia mendatangi pohon apel itu. Ayo ke sini bermain-main lagi denganku, pinta pohon apel itu. Aku bukan lagi anak kecil yang suka memanjat pohon, jawabnya. Aku ingin sekali punya mainan tetapi aku tak punya uang untuk membelinya.
Pohon apel itu menyahut, Duh, maaf aku pun tidak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Sejak hari itu, Adam tak pernah datang lagi. Pohon apel itu menjadi sedih.
Beberapa tahun kemudian,
Adam muncul lagi. Ia kini sudah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampak dewasa. Pohon apel sangat senang melihatnya kembali. Ayo bermain-main denganku lagi, kata pohon apel. Aku tak punya waktu, jawabnya. Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku? Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu, kata pohon apel. Kemudian Adam menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia karena bisa membuat Adam senang. Namun sejak hati itu Adam tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas,
Adam datang lagi. Kini ia sudah menjadi seorang lelaki separuh baya. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. Ayo bermain-main lagi denganku, kata pohon apel.
Adam menggeleng. Lalu katanya, Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar? Duh, maaf aku tak punya kapal tetapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah! Kemudian Adam menebang batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun,
Adam datang lagi. Kini ia sudah menjadi seorang lelaki yang tua. Maaf anakku, kata pohon apel itu. Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu. Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu, jawabnya. Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat, kata pohon apel. Aku pun sudah terlalu tua untuk memanjatmu, jawab Adam. Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini, kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang, jawab Adam. Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang. Adam berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Note:
Kisah tentang pohon apel tersebut sebenarnya cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah lambang orang tua kita. Adam adalah lambang diri kita sebagai anak. Ketika kita masih sangat belia, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Namun ketika kita tumbuh dewasa, kita lalu meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa Adam telah bertindak sangat kasar pada pohon itu tetapi kadang kala memang demikianlah cara kita memperlakukan orang tua kita.

efesus 6:1-3

3 Tingkat Kesombongan

Tiga Tingkat Kesombongan:
1. Kesombongan Materi, terlihat mata manusia
2. Kesombongan Hikmat, kepintaran, terlihat dalam sikap kelakuan manusia
3. Kesombongan Rohani, hampir tidak terlihat, Kesombongan yang terparah

Jadilah manusia yang rendah hati, jauhilah kesombongan. Semua berawal dari hal yang kecil, kesombongan kecil dapat berakibat kesombongan yang parah, ingat malaikat kudus menjadi iblis berawal dari kesombongan berakibat menjadi tindakan yang tak terampuni oleh Yang Maha Kuasa.

Kodrat hidup manusia adalah diciptakan untuk menjalani hidup dengan Tuntunan Yang Menciptakannya yaitu Tuhan, jangan mengandalkan diri sendiri, manusia memang dapat bertindak sendiri karena memiliki free will, tetapi hidup manusia jika melawan kodrat (tidak mengikuti tuntunan Tuhan), akibatnya di dunia nyata maupun dunia kematian akan direbut oleh iblis, ingat iblis dijinkan merebut jiwa manusia yang menolak Tuhan. Menolak Tuhan artinya bukan hanya menolak percaya kepada Tuhan, tetapi menolak tuntunan dan Kehendak Tuhan.

Pilihan dalam hidup free will yang diberikan Tuhan pada kita, gunakan dan pilihlah yang terbaik untuk hidup kita.




Bosan Dan Pikiran

Seorang tua yang bijak ditanya oleh tamunya.

Tamu: Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan, Pak Tua?"
Pak Tua: Bosan adalah keadaan di mana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu.
Tamu: Kenapa kita merasa bosan?
Pak Tua: Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki.
Tamu: Bagaimana menghilangkan kebosanan?
Pak Tua: Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya.
Tamu: Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?
Pak Tua: Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?
Tamu: Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak Tua.
Pak Tua: Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang.
Tamu: Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?
Pak Tua: Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya.
Lalu Tamu itu pun pergi. Beberapa hari kemudian Tamu itu mengunjungi Pak Tua lagi.
Tamu: Pak tua, saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?
Pak Tua: Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.
Tamu: Contohnya?
Pak Tu : Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu.
Lalu Tamu itu pun pergi. Beberapa minggu kemudian, Tamu itu datang lagi ke rumah Pak Tua.
Tamu: Pak tua, saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaibanpun terjadi. Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa bisa demikian, Pak Tua?
Sambil tersenyum Pak Tua berkata: "Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri, anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan. Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria."
Maka berpikirlah yang baik dan positif agar hidup mu menjadi baik, positif dan memberi arti.

Jiwa kita terdiri dari:
1. Pikiran
2. Emosi atau perasaan
3. Kehendak


Thanks for sharing Nathania

Yang Terjadi Dalam Hidup Ini

Yang Terjadi di dunia ini ada 3 macam:
1. Kehendak Tuhan, Pasti Yang Terbaik
2. Yang diijinkan Tuhan terjadi. terbagi dua:

  • Yang Dijinkan Terjadi yang baik, contoh: kita ingin menikah, Tuhan menjodohkan kita dengan si a, tapi kita memilih menikahi, kita sebagai manusia memiliki hak pilih (free will) yang diberikan Tuhan. (type a)
  • Yang diijinkan terjadi yang tidak baik, contoh: gempa bumi, manusia meninggal dengan tidak wajar, mengenaskan, hal-hal yang mengerikan yang terjadi.(type b)


Bedanya Kehendak Tuhan (1) dengan Yang Dijinkan Tuhan terjadi yang baik (2a):
Kehendak Tuhan Yang Pasti Yang Terbaik, hal ini secara natural tiap manusia pasti tahu. Biasanya apapun yang terbaik terjadi dari Tuhan diawali dengan proses atau cobaan masalah, kemudian setelah kita berjuang dan tetap taat pada Tuhan, baru terjadi buah atau hasil yang terbaik. Singkat kata Kehendak Tuhan: 
Pengorbanan/proses (derita) minim (ukuran Tuhan) dan hasilnya max. (Terbaik untuk kita, sesuai ukuran Tuhan)
Yang diijinkan Tuhan terjadi yang baik:
Pengorbanan/proses (derita) lebih besar dari Kehendak Tuhan  dan hasilnya lebih kecil dari Kehendak Tuhan.


Dari Kehendak Tuhan maupun yang dijinkan terjadi (type a & b) di dunia ini mengandung Pesan Tuhan, walaupun dibagian Yang Dijinkan Tuhan Terjadi type b sekalipun. Pasti ada sisi Tuhan pesankan kepada kita. 
Setiap kejadian yang terjadi di dunia ini, haruslah kita berjuang untuk menemukan Pesan Tuhan untuk kita, cara yang terbaik adalah hidup dalam tuntunan Tuhan, seumpama saat kita kehilangan orang yang kita cintai sekalipun (meninggal dunia), kita memang sedih TAPI pasti ada Pesan Tuhan Yang Terbaik untuk kita.


Mungkin kita manusia pernah bertanya, mengapa hal yang mengerikan di dunia ini diijinkan terjadi oleh Tuhan (type b)?
Tuhan adalah Allah Segala Makluk apapun di dunia maupun alam semesta, kita tidak bisa memikirkan pakai otak kita segala yang dilakukan Tuhan karena otak kita sangat terbatas dan memang didesign untuk tidak bisa 100% mengerti tentang Tuhan. Singkat kata itu hak mutlak Tuhan mengijinkan terjadi, pasti ada something good di dalamnya yang kita tidak sanggup mengerti. Otak atau akal budi kita di design bukan untuk menyelelidiki dunia ini, akal budi kita di design oleh Tuhan untuk dapat mengikuti tuntunanNya dalam hidup ini.

Akal budi (otak) di design untuk mengikuti tuntunan Tuhan, bukan semaunya kita gunakan sesuai kehendak kita sendiri.



Kalau kita mau lebih dewasa lagi dalam Iman kepada Tuhan, jika kita hidup menurut daging (dunia) kita akan sering kecewa dalam hidup ini pada akhirnya TAPI jika kita hidup dalam roh (yang bertentangan dengan daging) otomatis hidup kita termasuk akal budi kita dituntun mengikuti Kehendak Tuhan, itulah kodratnya manusia yang sebenarnya.

Hidup menurut daging atau Roh - galatia 5:16-26
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

God Bless everyone ...





Quote 10 Juli 2020 Semua Firman Allah adalah murni etc


amsal 30:6

ulangan 4:2


yakobus 1:22a



1 yohanes 4:7

1 yohanes 4:8

Wahyu 22:12





matius 5:9






Nasehat Untuk Taat & Setia

Ulangan 13:1-4
Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal dan mari kita berbakti kepadanya, maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu sebab Tuhan, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.

Tuhan, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.

ulangan 4:2

amsal 30:5-6 

yakobus 1:22a
 


yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Arti Nama Bapak Leluhur Manusia

Kejadian 5:1-32:
Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah 2laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama “Manusia” kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan. 3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya. 4Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 5Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.
6Setelah Set hidup seratus lima tahun, ia memperanakkan Enos. 7Dan Set masih hidup delapan ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Enos, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 8Jadi Set mencapai umur sembilan ratus dua belas tahun, lalu ia mati.
9Setelah Enos hidup sembilan puluh tahun, ia memperanakkan Kenan. 10Dan Enos masih hidup delapan ratus lima belas tahun, setelah ia memperanakkan Kenan, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 11Jadi Enos mencapai umur sembilan ratus lima tahun, lalu ia mati.
12Setelah Kenan hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Mahalaleel. 13Dan Kenan masih hidup delapan ratus empat puluh tahun, setelah ia memperanakkan Mahalaleel, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 14Jadi Kenan mencapai umur sembilan ratus sepuluh tahun, lalu ia mati.
15Setelah Mahalaleel hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Yared. 16Dan Mahalaleel masih hidup delapan ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Yared, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 17Jadi Mahalaleel mencapai umur delapan ratus sembilan puluh lima tahun, lalu ia mati.
18Setelah Yared hidup seratus enam puluh dua tahun, ia memperanakkan Henokh. 19Dan Yared masih hidup delapan ratus tahun, setelah ia memperanakkan Henokh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 20Jadi Yared mencapai umur sembilan ratus enam puluh dua tahun, lalu ia mati.
21Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah. 22Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 23Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. 24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
25Setelah Metusalah hidup seratus delapan puluh tujuh tahun, ia memperanakkan Lamekh. 26Dan Metusalah masih hidup tujuh ratus delapan puluh dua tahun, setelah ia memperanakkan Lamekh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 27Jadi Metusalah mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati.
28Setelah Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, ia memperanakkan seorang anak laki-laki, 29dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: “Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh Tuhan.” 30Dan Lamekh masih hidup lima ratus sembilan puluh lima tahun, setelah ia memperanakkan Nuh, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 31Jadi Lamekh mencapai umur tujuh ratus tujuh puluh tujuh tahun, lalu ia mati.
32Setelah Nuh berumur lima ratus tahun, ia memperanakkan Sem, Ham dan Yafet.

Note:
1. Adam (artinya: manusia; Inggris: man)
2. Set (artinya: ditetapkan; Inggris: appointed)
3. Enos (artinya: kematian, sengsara, lemah; Inggris: mortal, frail, miserable)
4. Kenan (artinya: dukacita, ratapan; Inggris: sorrow, dirge, elegy)
5. Mahalaleel (artinya: Tuhan yang memberkati; Inggris: the Blessed God)
6. Yared (artinya: akan turun; Inggris: shall come down).
Pada zaman Yared, 200 malaikat penjaga yang memberontak turun ke bumi.
7. Henokh (artinya: mengajar, atau permulaan; Inggris: teaching or commencement). Henokh adalah pengajardan pemberita kebenaran yang pertama dalam 4 generasi selanjutnya. Dan sejak zamannya, Henokh mengajarkan kebenaran kepada anak-anak keturunannya. 
8. Metusalah (artinya: kematiannya akan membawa; Inggris: his death shall bring). Banjir besar pada zaman Nuh, sudah dinubuatkan dalam 4 generasi, sejak zaman Henokh. Dalam tahun matinya Metusalah, banjir besar itu datang.
9. Lamekh (artinya: ratapan, putus asa, hilang harapan; Inggris: despairing)
10. Nuh (artinya: kelegaan, penghiburan, kelepasan; Inggris: rest, comfort, to bring relief)

Jika arti nama bapak-bapak leluhur manusia itu dibaca dari atas ke bawah, bisa diartikan sebagai berikut:
Ini adalah ringkasan dari rencana penebusan manusia oleh Tuhan, yang tersembunyi dalam silsilah nama-nama bapak leluhur manusia.

Renungan: Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi

Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata: “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan.” Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?


 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. 
Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:


Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: “Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?” Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.”
Lalu Petrus berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami.” Jawab Yesus: “Kamu pun masih belum dapat memahaminya? 

Matius 15:1-20


Renungan Tuhan & Manusia

Tuhan menciptakan manusia bukan Tuhan membutuhkan bantuan manusia, tetapi karena Tuhan ingin bersahabat dengan manusia yang diciptakan dari hembusan nafasnya.

Yohanes 15:15

Mari kita bangun hubungan yang erat dengan Tuhan, rendahkan hati kita, ucapkan doa dan syukur selalu, mintalah selalu TuntunanNya, untuk bisa menjalani karunia kehidupan kita sesuai dengan yang di KehendakiNya.

Dan janganlah lupa untuk meminta tuntunanNya supaya kita bisa jadi sahabatnya, bisa mendengar dan bisa peka akan SuaraNya pada kita.

2 Timotius 2:7: Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.


Jadikanlah kami ciptaan dan sahabatMu yang baik, yang sesuai dengan KehendakMu ya Tuhan, amin.

Cukup

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubuk mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah ukuran hati seseorang.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi berhenti, diam di tempat dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.

Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Belajarlah untuk berkata "Cukup".

note:
Pepatah dunia: Manusia tidak akan pernah puas.
Di mata Tuhan: Bukan BAHAGIA yang menjadikan kita bersyukur, tapi karena BERSYUKUR, menjadikan kita BAHAGIA



Thanks for sharing Nathania